Basis massa tinggi, namun pergerakannya semakin tak terlihat lagi
Kopri adalah singkatan dari korp pmii putri, yang dimana ia adalah lembaga khusus keputrian di pmii. Semakin kesini semakin bisa kita rasakan bahwasannya massa kader putri semakin tak terhingga. Namun, setelah saya amati pergerakannya pun semakin tak terlihat, apakah ini yang dinamakan seleksi alam, atukah terlalu banyak kader putri yang terlena dengan keindahan menjalin hubungan dengan kader putra? Tidak, bukan, namun, mereka hanya sedang terlena dengan apa yang sekarang sangat mudah mereka miliki.
Cukup mudah memang menilai sesuatu yang kurang benar. Karena penulis ini seorang laki-laki, maka alangkah baiknya jika diamati bagaimana peran sosok kader putra dalam mengemban amanat organisasi. Perlahan seorang wanita yang kurang perhatian pasti akan meninggalkan karena bosan, atau alasan apapun. Namun, sebagai seorang kader yang mengemban amanah yang sudah ia sebutkan dalam naskah baiat akankah terus diselewengkan atau bahkan hanya sekadar formalitas belaka. Sebagai seorang kader, terlebih kader putra alangkah baiknya jika kita selalu mendukung dan mendorong di setiap pergerakan kader putri. Dengan begini hadirnya kader putra dalam pergerakan kopri sangat signifikan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kader putra selalu mendukung setiap pergerakan kader putrinya.
Dengan basis massa yang sangat besar seperti kopri ini harusnya mampu mengepakkan sayapnya lebih lebar lagi agar bisa terbang lebih tinggi. Sungguh sangat disayangkan bila organisasi dengan jangkauan besar hanya menjadi simbol yang berhenti di sebatas dibangga-banggakan. Sejauh ini Dalam pergerakannya, kader putri tak luput dari pengawasan kader putra (ditingkat pengurus). Pertanyaannya, apakah kawalan seperti itu justru mendukung atau malah mengekang? Seharusnya tidak, karena pengawalan seperti itu yang membuat kinerja kopri semakin terkontrol.
Cintailah koprimu maka sempurnalah PMII mu. Kalimat itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, masih banyak yang menyalah artikan terkait kalimat tersebut. Seharusnya mencintai KOPRI bukan dengan menjalin hubungan intens dengan kadernya. Namun, dengan mencintai keseluruhan dari setiap komponen keorganisasian KOPRI itu sendiri. Teruslah berproses dan jangan pernah menyerah. Karena dari setiap proses itulah kita bisa banyak sekali mengambil pelajaran di dalamnya. Jangan putus asa, karena setiap pergerakan kita adalah suatu wujud komitmen kita dalam berproses. Bergerak maka kita ada. Salam pergerakan.
Penulis : Sakil Sastrowinarto
Penulis : Sakil Sastrowinarto
Tidak ada komentar